Mengenal Ekuitas, Jenis, dan Contohnya

Mengenal Ekuitas, Jenis, dan Contohnya

Oleh: Ignacio Geordi Oswaldo
detikFinance

Ekuitas adalah komponen yang cukup penting dalam analisis keuangan. Lantas apa yang dimaksud dengan ekuitas?

Melansir dari KamusKeuangan Tokopedia, ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi.

Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.

Ekuitas = Aset - Liabilitas

Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang memiliki arti sebagai kekayaan bersih perusahaan.

Menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No. 21), ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.

Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan mengalami pengurangan terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian.

Ekuitas terdiri atas setoran pemilik yang sering kali disebut modal atau simpanan pokok anggota untuk badan hukum koperasi, saldo laba, dan unsur lain.

Menurut Standar Akutansi Keuangan (2007), tujuan ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan yang harus dilaporkan sehingga dapat memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

Elemen Ekuitas

  1. Modal Disetor
  2. Modal disetor adalah jumlah uang yang disetor oleh pemilik atau pemegang saham. Modal disetor dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional paid-in capital).
  3. Laba Tidak Dibagi (Retained Earning)
  4. Laba tidak dibagi atau saldo laba ditahan adalah kumpulan laba dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.
  5. Modal Penilaian Kembali
  6. Modal penilaian kembali adalah selisih nilai buku lama dengan nilai buku baru.
  7. Modal Sumbangan
  8. Modal sumbangan adalah modal yang diperoleh perusahaan karena memperoleh aset yang berasal dari sumbangan.
  9. Modal Lain-lain
  10. Contoh modal lain-lain adalah modal dari cadangan pelunasan obligasi dan lain sebagainya yang tidak dikategorikan dalam empat kategori di atas.

Jenis-jenis Ekuitas

  1. Ekuitas Pemegang Saham
  2. Ekuitas pemegang saham adalah jumlah nilai aset yang diberikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan, setelah dikurangi dengan hutang-hutang atau kewajiban lainnya.
  3. Ekuitas Pemilik
  4. Ekuitas pemilik adalah besarnya kepemilikan seorang pemilik atas bisnis terkait. Ekuitas pemilik biasanya berlaku untuk bisnis kecil. Perhitungan ekuitas pemilik serupa dengan ekuitas pemegang saham, yakni besarnya aset dikurangi dengan nilai kewajiban bisnis tersebut.

Pentingnya Ekuitas dalam Perusahaan

Nilai ekuitas sebuah perusahaan mencerminkan nilai buku perusahaan tersebut. Nilai ini merupakan salah satu faktor yang menentukan harga saham perusahaan tersebut.

Namun demikian, tidak jarang kita menemukan harga saham yang lebih tinggi dari nilai ekuitas per saham suatu perusahaan. Harga saham yang lebih tinggi ini mengindikasikan bahwa para investor meyakini bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek baik di masa yang akan datang.

Saat menjalankan bisnis, seorang pengusaha wajib memahami dasar-dasar ekuitas perusahaan. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui seberapa besar nilai saham dan aset tanpa hutang dan kewajiban yang menunjukkan sehat tidaknya sebuah perusahaan.

Contoh Ekuitas

Melansir dari situs accurate.id, berikut adalah contoh-contoh ekuitas berdasarkan pos-pos atau akun-akunnya:
  1. Saham Biasa
  2. Saham biasa merupakan ekuitas bisnis yang mencerminkan modal atau investasi awal yang disetorkan. Ekuitas ini memberikan hak kepada pemilik atau pemegang saham untuk memiliki aset-aset tertentu. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban-kewajiban, termasuk memilih direksi dan pejabat yang berwenang, serta merumuskan prosedur dan kebijakan perusahaan.
  3. Saham Preferen
  4. Berbeda dari saham biasa, pemilik saham preferen hanya memiliki sedikit kewajiban dan tidak memiliki hak untuk memilih. Namun demikian, mereka biasanya memiliki hak klaim atas aset dan pendapatan perusahaan yang lebih dari hak pemegang saham biasa.
  5. Saham Treasury
  6. Contoh pos ekuitas bisnis yang lain adalah saham treasury. Saham jenis ini digunakan untk membeli kembali saham-saham dari pemegang saham biasa. Nilai saham ini biasanya negatif dan direpresentasikan dalam pembukuan sebagai pengurangan atas total nilai ekuitas.
  7. Pendapatan yang Tersimpan
  8. Saldo laba-atau pendapatan yang disimpan-adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh suatu bisnis, dikurangi seluruh dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Intinya, pendapatan ini adalah pendapatan bersih yang Anda sebagai pemilik bisnis peroleh dan tidak dibayarkan kepada pemegang saham.
  9. Tambahan Modal yang Dibayarkan
  10. Ekuitas bisnis jenis ini diperoleh dari tambahan investasi yang disetorkan oleh para pemegang saham, di luar nilai saham pokok mereka. Pos ekuitas ini disebut juga kontribusi surplus, yang biasanya jauh lebih tinggi dari pos-pos ekuitas lainnya. Nilai ekuitas ini dapat berubah sesuai dengan untung-rugi yang diperoleh perusahaan dari penjualan saham.

Tulisan ini telah diterbitkan di link https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6041546/mengenal-pengertian-ekuitas-jenis-dan-contohnya.

Posting Komentar

0 Komentar