DJPb Malut Edukasi Akuntansi, UMKM: “Adakan lagi!”

Edukasi Akuntansi

Kue Apem sejatinya merupakan kue tradisional legit yang memanjakan lidah. Kanwil DJPb Maluku Utara mengubah Kue Apem tidak hanya untuk kenyang perut, namun juga menambah pengetahuan yang mengenyangkan otak. KUE APEM, Kelas untuk Edukasi Akuntansi bagi Pemula, adalah inovasi andalan mengajarkan dasar akuntansi dari nol secara manual; hanya bermodalkan pensil, penghapus, dan kalkulator. Semula ditawarkan untuk Satker lingkup kerja, kini melebarkan sayap ke ranah UMKM. Di Juni 2021, KUE APEM diselenggarakan untuk UMKM di Kab. Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Halmahera Selatan.

Target Audiens

Kerjasama dengan Disperindagkop masing-masing Kabupaten turut mengundang lebih dari 60 UMKM, dengan rata-rata 10 pengusaha tiap wilayahnya. Sebagian besar merupakan usaha rumahan yang telah bertahun-tahun dijalankan, bahkan lintas generasi. Ada yang kue, roti, kamplang, bahkan batu bacan. Pelaku usaha kini tidak melulu ibu-ibu, namun sudah merambah ke generasi milenial serta kaum Adam. Diawali pengenalan akuntansi dasar oleh para pengajar yang merupakan pegawai Kanwil DJPb Maluku Utara, pelaku UMKM diajak untuk mengetahui alasan mengapa diperlukannya pencatatan dan pelaporan. Selanjutnya, para pengusaha diajak untuk lakukan praktik akuntansi secara manual, mulai dari menjurnal transaksi, posting ke Buku Besar, menyusun worksheet dan membuat Laporan Keuangan secara manual.

Manfaat Edukasi

Setelah mengetahui bagaimana menyusun Laporan Keuangan, para pengusaha menjadi tahu tentang konsep “laba atau rugi”. Keuntungan atau kerugian yang dialami bukan hanya murni dari pendapatan penjualan dikurangi pembelian bahan baku, namun juga dipengaruhi oleh adanya penyusutan, penyisihan piutang dan persediaan yang baik dan rusak/usang. Dari Kue Apem ini para pengusaha diajak untuk berdisiplin memisahkan kekayaan pribadi dengan usaha; harus dibuat dompet usaha dan dompet dapur. Urusan dapur, tidak boleh diambil dari dompet dapur, begitu juga sebaliknya. Pada akhir bulan, setelah menghitung laba atau rugi, barulah sebagian dari laba dipindahkan ke dompet dapur untuk keperluan rumah tangga jika diperlukan.

Sebagai bonus, permintaan pelaku usaha untuk diajarkan praktik pencatatan akuntansi melalui aplikasi yang tersedia di PlayStore dengan alasan digitalisasi dipenuhi oleh para pengajar. Diajarkan praktik langsung, mulai dari jurnal-jurnal dasar berupa pembelian bahan baku, penjualan barang, hingga penilaian penyusutan aset dan perhitungan bunga utang sederhana. Para pelaku usaha yang diberikan praktik dengan aplikasi juga diajak mengenali jenis-jenis akun yang tersedia untuk memenuhi pencatatan atas transaksi.

Ulasan Peserta

“KUE APEM ini sangat bagus ya, berguna sekali untuk kami sebagai pengusaha UMKM yang belum tahu akuntansi sama sekali, jadi bisa membuat laporan keuangan. Saya harap, sih, untuk diadakan lagi di kesempatan selanjutnya. Dengan peserta UMKM daerah yang lebih banyak, untuk keperluan manajemen keuangan sehingga dapat memajukan usaha,” tutur Hartati Umar, pengusaha kerupuk ikan kamplang khas Kabupaten Halmahera Selatan. KUE APEM dilaksanakan selama dua hari di tiap wilayahnya sesuai protokol kesehatan dengan mengurangi kontak fisik, memakai masker, serta menjaga jarak antar peserta dan pengajar. Dengan inovasi KUE APEM dari Kanwil DJPb Malut, diharapkan pelaku usaha melakukan pembukuan atas usahanya, sehingga mengetahui kondisi usahanya, apakah laba atau rugi, apa saja yang harus dilakukan jika rugi, serta dapat melakukan ekspansi usaha, misalnya dengan memasuki dunia perbankan/lembaga keuangan yang tentunya meminta Laporan Keuangan sebagai salah satu syaratnya. (Shelma)

Posting Komentar

0 Komentar